Anak Petani mengalahkan Tiger Woods


Yang Yong-eun merupakan anak keempat dari delapan bersaudara petani Yang Hon-joo yang tinggal di Provinsi Jaju-do, Korea Selatan. ”Saya tidak pernah mengira bahwa dia bakal menjadi pegolf dunia ketika dia memutuskan golf sebagai jalan hidupnya. Sebab, saat kecil dia mampu memainkan apa saja, mulai dari bisbol, basket, voli, bahkan sepak bola,” ungkap Hon-joo.
Akibat terkurung dalam kemiskinan komunitas petani di Jeju-do, Yang Yong-eun pun tidak pernah memilih untuk menjadi olahragawan profesional. Sebelum menekuni golf pada usia 19 tahun, Yang Yong-eun sempat bekerja sebagai pramusaji pada sebuah kelab malam yang berada di Jeju-do.
Awal dirinya mengenal golf pun saat mendapat tawaran bekerja paruh waktu sebagai tukang pungut bola di Jeju Ora Country Club. Dari situlah Yang Yong-eun mulai belajar memukul bola di driving range. Dia pun mulai belajar golf dengan melihat setiap pegolf yang bermain di sana.
Setelah bebas dari cedera lututnya, Yang Yong-eun harus mengikuti wajib militer pada usia 21 tahun. Selepas itu, Yang Yong-eun pun menetapkan untuk menjadikan golf sebagai jalan hidupnya. Ia pun pindah ke Selandia Baru dan baru dua tahun lalu terjun ke PGA Tour.
Yang Yong-eun (37) masih menjadi buah bibir para pencinta golf dunia menyusul keberhasilannya menjadi penakluk pegolf nomor satu dunia, Tiger Woods (32), di gelanggang turnamen utama. Sejak kehadiran Woods di pentas golf profesional dunia, bisa dikatakan hanya satu-dua pegolf yang mampu menyusul sekaligus menjadi juara di turnamen yang diikuti sang fenomenal.
Apalagi turnamen utama jumlahnya hanya empat, yakni The Masters, US Open, British Open, dan PGA Championship.
Sejak bermain di pentas golf utama, tidak sekali pun Woods bisa disusul, apalagi dikalahkan.
Itu sebabnya, ketika mampu mengatasi ketinggalan dua pukulan menjadi unggul tiga pukulan dengan 8 di bawah par 280 untuk menjuarai PGA Championship ke-91 yang baru berakhir Minggu (16/8) di Hazeltine National Golf Club, Chaska, Minnesota, Amerika Serikat, nama Yang Yong-eun pun langsung melambung.
Terlebih karena saat bermain ia masih berada di peringkat 110 dunia dan mampu memecundangi ”sang fenomenal” yang sudah lebih tiga tahun menempati peringkat satu dunia.
Selain berhak membawa pulang 1,350 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,35 miliar, Yang Yong-eun naik ke peringkat 34 dunia di bawah Ben Curtis.

Sumber : http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/19/04280510/si.penakluk.yang.pernah.menjadi..pramusaji
[+] selengkapnya...

Managing Corporate ICT In The Future

1. Enterprises Information System
2. Management Support System
3. ICT And Corporate Competitive Advatage
4. Managing Corporate Knowledge
5. Managing Corporate Database & Technology [+] selengkapnya...

1. Enterprises Information System

Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat sekali berubah. Teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini. [+] selengkapnya...

2. Management Support System

Dengan sistem informasi pembuat keputusan dapat membuat suatu perencanaan, pemasaran, produksi, hubungan antar organisasi sesegera mungkin. Sistem informasi juga dapat membantu penyelesaian masalah dan dapat memberikan peluang untuk meraih keungulan bersaing. (Klik Judul untuk melihat Makalahnya) [+] selengkapnya...

3. ICT And Corporate Competitive Advatage

Teknologi informasi dapat membantu suatu bisnis mendapatkan keunggulan kompetitif dalam hubungannya dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, pemain baru, dan para produsen produk pengganti. (Klik Judul untuk melihat Makalahnya) [+] selengkapnya...

4. Managing Corporate Knowledge

Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif yang bertahan lama hanya dapat dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat meghasilkan pengetahuan atau organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkannya secara luas ke seluruh perusahaan, dan dengan cepat membangun pengetahuan baru ke dalam produk dan jasa mereka.(Klik Judul untuk melihat Makalahnya)
[+] selengkapnya...

5. Managing Corporate Database & Technology

Penambangan data (data mining) adalah penggunaan utama dari database dalam gudang data. Dalam penambangan data, data di suatu gudang data dianalisis untuk mengungkapkan pola dan tren tersembunyi dalam aktivitas bisnis yang telah lewat. Hal ini dapat digunakan untuk membantu para manajer membuat keputusan mengenai berbagai perubahan strategis dalam operasi bisnis untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar. (Klik Judul untuk melihat Makalahnya)

[+] selengkapnya...